Selasa, 22 Juni 2010

Pencarian Cinta Sejati


Dalam perjalanan hidup ini, slu kurenungi betapa penuh lika-liku yang membuat hidupku penuh dengan warna. Kini baru ku tahu,setelah aku mengenal dirinya betapa indahnya bisa merasakan sedih dan senang.. dan ketika aku mengenal dirinya ku banyak tahu, mengapa aku ada di dunia ini, untuk apa aku didunia dan apa yang akan aku banggakan ketika aku telah tiada.. setelah aku sadari semuanya maka aku semakin cinta..!!
Tiba-tiba....niatan yang begitu tulus dan azam untuk menikah yang telah begitu kuat harus di uji dengan sebuah prinsip yang tidak bisa untuk dihancurkan...yaa mungkin karena akunya yang merasa tidak mampu untuk menembus dinding itu..hingga aku hanya mampu bersabar dan mengikhlaskan diri. Aku menunggu dan terus menunggu kapan masa itu akan tiba!namun dalam perjalanan aku harus di uji lagi, yaa kali ini mungkin juga karena kesalahanku yang begitu mudahnya percaya dengan orang lain hingga membuat ikatan yang telah berada di ujung jurang harus porak poranda yang membuat aku semakin merasakan sakit hati....Cuma satu yang membuat aku bisa bertahan, aku yakin Allah akan memberikan yang terbaik untukku dan menggantikannya dengan orang yang lebih mengerti aku...Alhamdulillah...Alhamdulillah ternyata keraguan yang muncul dalam diriku ketika melihat bidadari Allah tidak menjadi kenyataan. Memang harus aku akui kalau aku telah ada rasa kepadanya, sebenarnya aku takut untuk mengungkapkan niatan aku itu, tapi ntah mengapa aku bisa berani mengatakan aku ingin ta'aruf dengan dirinya. Padahal aku kalau katanya dirinya telah ada komitmen dengan Akhi di Jakarta, secara fisikly dia jauh lebih tampan, mungkin secara Intelegensi dan materi dia jauh lebih mapan..yang terkadang membuat aku harus berpikir dan terus berpikir...eh siapa lo! apa yang bisa lo banggakan untuk mendapatkan dirinya? Lagi-lagi kenyakinanku yang begitu kuat dan niatanku yang begitu tulus untuk menikah bersamanya yang membuat aku berani untuk mengungkapkannya...Ternyata dalam beberapa hari aku mendapat jawaban yang tiada disangka-sangka, namun entah mengapa aku begitu tenang, aku begitu ikhlas mendengar apapun yang akan dikatakannya. Setelah shalat Isya' ya kebetulan waktu itu aku lagi ngisi acara dirumah tetangga, dia menelpon tapi aku bilang nanti aja ya setelah aku pulang dari ngisi acara.. Ku tunggu dan terus ku tunggu tapi dia tidak nelepon juga, kira-kira sekitar pukul 20.15, aku telepon dirinya dan dia cerita kalau dia ingin menghargai ta'aruf akhi yang ada dijakarta.. maka akhirnya aku bilang, terima kasih atas kejujurannya, yaa selamat dan semoga menjadi keluarga yang sakinah. Aku akui hatiku hancur saat itu, hingga aku tidak mau lagi untuk mencari dan biarlah dia datang sendiri pada saat yang tepat.
Hari demi hari aku lalui dan aku mencoba untuk melupakannya, ternyata alhamdulillah mungkin karena aku telah mengikhlaskannya perasaan itu sedikit demi sedikit hilang dan muncul persaan sayang sebagai seorang kakak yang ingin selalu melindungi adeknya. Tapi perasaan sayang sebagai kakak itu tidak dapat bertahan lama, karena setiap hari temanku menceritakan dirinya dan menyakinkanku untuk mencoba kembali mengikat hubungan dengan dirinya. Tapi aku tidak berani sampai pada suatu hari temanku bilang kalau dia mau meneruskan ta'aruf yang sempat berantakan itu menuju kejenjang yang lebih serius. Alhamdulillah walau penuh dengan halangan dan rintangan akhirnya kami disatukan juga oleh Allah dalam ikatan yang kuat (Mitsaaqon Gholizoh) dalam sebuah rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.
Alhamdulillah yaa robb!!Asykuruka 'ala ni'matak Alladzi koth a'thoniii.........!!!

Perjalanan hidup


Dari awal selalu kurenungi perjalanan hidup ini. Pahit manis selalu ku rasakan ketika bersamanya. Banyak orang bilang, aku ini bodoh aku telah buta karena cinta!! Tapi semuanya aku lalui bagaikan tak pernah ada masalah, karena ku tahu semenjak mengenal dirinya aku tahu betapa bahagianya bisa merasakan sedih dan bahagia. dan semenjak mengenalnya juga aku semakin tahu hidup didunia ini tidak akan kekal lama..........Apa yang akan kita persiapkan..apa yang akan kita laporkan dan apa yang akan kita banggakan dihadapan Ilahi robbi nanti dikala kita disidang di mahkamhnya!!
Kemudian kurasakan juga betapa berat hatiku dulu untuk mengungkapkan rasa cinta dan sayangku padanya, karena aku tahu tidaklah pantas untuknya, karena aku tahu juga aku terlalu cuek untuk jatuh cinta..Namun entah mengapa didalam hati ini terbesit sangat kuat rasa keyakinanku akan dirinya, semakin aku mengenalnya maka akan semakin perasaan itu tumbuh berkembang didalam hati sanubariku...Ketika cobaan pertama datang aku merasa, aku masih bisa untuk mengatasinya namun hari demi hari ternyata aku tidak bisa menghancurkan benteng yang berbentuk prinsipal itu sehingga aku hanya mampu bersabar dan mengikhlaskan diri..Hari berganti minggu dan minggupun kini telah berganti bulan namun hanya keyakinan yang membuatku bertahan bahwa masa itu akan segera tiba!! eh tiba-tiba permaslahan yang lainpun muncul silih berganti, sebenarnya akibat kesalahanku sih! karena begitu mudah bercerita dan begitu mudah untuk yakin dengan seseorang, hingga membuat ikatan itu terlepas akibat emosi dan kesalahan yang sepatutnya tidak pernah terjadi...
Aku sempat marah dengan diriku....Aku sempat marah dan benci dengan dirinya!! Namun ketika semuanya ku utarakan dengan Ibu dan kakakku, baru aku sadari ternyata selama ini memang aku yang salah! Tapi mengapa rasa marah dan benciku hilang sirna ketika aku melihat kemanjaannya, senyumannya, dan tingkahlakunya yang terkadang membuat aku rindu dan kangen akan drinya.. Sedangkan dengan si dia, aku belum bisa memaafkannya, aku belum bisa melupakan kata-katanya yang begitu menyakitkan hatiku...........
selamat tinggal rasa kecewa.....!!!!

Senin, 24 Mei 2010

Yaa Allah Aku Takut Kehilangan-Mu


Dalam kesendirian aku sering menangis. Mengapa begitu beratnya ujian dan cobaan yang aku hadapi ini, mengapa begitu susahnya tuk ku gapai nikmatnya cinta Allah dan rangkulan kasih sayang-Nya. Mungkinkah karena telah begitu banyaknya dosaku, menumpuk bagaikan gunung...!!sehingga Allah berpaling dariku!! Aku takut yaa Allah.....aku takut kehilangan cintaMu..Aku takut kehilangan cinta hamba-Mu namun aku lebih takut mendapatkan murka-MU...Ku tahu yaa.. Allah telah begitu banyak dosa yang kulakukan yang telah berkarat dihatiku, namun yaa Allah aku selalu memohon hidayah dan ampunan-Mu..

Allah....begitu lemahnya hatiku, betapa lemahnya imanku, hanya dengan sedikit rasa cinta yang semu membuatku lalai dari cinta-Mu yang hakiki....Padahal Aku sangat tahu begitu indahnya cinta-Mu, begitu hangatnya kasih sayang-Mu yang hanya kau berikan kepada hamba-Mu yang benar-benar mencintai-Mu dengan tulus,akupun ingin mendapatkan nikmatnya cinta-Mu itu yaa Allah... tanpa bimbingan-Mu maka semuanya akan sirna dan sia-sia karena engkau maha penolong hamba-Nya..

Dulu kuniatkan dalam hatiku...!! Aku jatuh cinta atas nama-Mu. Namun ternyata Aku lalai dan lupa sehingga aku menodai cinta atas nama-Mu itu yaa Allah....
Hanya harapan yang kini Ku jadikan tuk penguatku, karena aku takut pada-Mu yaa Allah...dengan kesalahanku itu engkau akan memurkaiku!! Aku takut tuk berharap mendapatkan cintanya lagi, sedangkan diriku malu tuk mendapatkan cinta-Mu dengan dosa dan kesalahanku......Ampuni Aku yaa Allah.................!!! Ampuni Aku yaa Allah........!!! Fainnaka khairul Ghooofiriii.......n.

Minggu, 23 Mei 2010

PENCARIAN CINTA SEORANG HAMBA




Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa terjadi sebuah percakapan antara seorang hamba yang penuh dosa dengan seorang pendeta Nasrani.
Pemuda berkata : Yaa pajavascript:void(0)stur, Aku telah banyak berbuat dosa! Aku telah berbuat zina, aku telah membunuh orang sebanyak 99 orang. Apakah dosaku masih bisa untuk di ampuni?
Maka pastur itupun menjawab dengan entengnya seakan-akan beliau yang menentukan diterima atau tidaknya dosa seseorang. Dan diapun berkata : Melihat dosa yang begitu banyak yang telah engkau lakukan, maka tidak akan mungkin untuk diampuni!
Mendengar penjelasan pendeta itu, maka pemuda inipun marah dan mencabut pedangnya kemudian memengggal kepala pendeta itu.
Kemudian dia terus melakukan pencarian ampunan Tuhannya. Setelah sekian lama dan waktu jarak tempuh yang sangat jauh, maka pemuda ini bertemu dengan seorang Ulama.
Pemuda inipun bertanya kepada Ulama itu sama seperti kepada pastur. Wahai ulama, apakah dosaku masih bisa diampuni? Aku telah banyak membunuh orang hingga 100 orang, aku telah banyak berbuat maksiat kepada Tuhan.
Maka dengan bijak ulama ini berkata : Demi Allah rabb al-’alamin, Tuhan Yang Maha Pengampun, yang ampunanya melebihi langit dan bumi, insya Allah dikala kita hendak bertaubat kepada-Nya dengan sebenar-benar taubat maka dia akan mengampuni walaupun dosa kita bagaikan gunung yang tinggi.



Mendengar jawaban yang begitu menggetarkan jiwa itu, pemuda inipun menangis tersedu-sedu penuh kebahagiaan, karena masih ada kesempatan untuk bertaubat kepada Allah.
Lalu ulama ini berkata : Supaya engkau bisa bertaubat kepada Allah dengan taubatan Nashuha, maka engkau harus meninggalkan tempatmu yang penuh maksiat itu dan menuju ketempat yang baru yang penuh dengan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang akan menasihatimu dikala engkau lupa, yang akan membantumu dikala engkau lemah dan akan menjagamu dikala engkau sakit.
Setelah mendengar wejangan dari ulama itu, maka pemuda inipun pergi ketempat yang disarankan oleh ulama ini. Tapi takdir berkata lain, setelah pemuda ini pergi menuju ketempat orang-orang beriman...dalam perjalanan pemuda ini menemui ajalnya.
Melihat kejadian itu, timbul perselisihan bagaimana status dosa pemuda ini!
Namun melihat kesungguhan pemuda ini untuk bertaubat, dan begitu kuatnya tekad pemuda ini untuk melakukan perjalanan hijrah yang sangat jauh..Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.
Sebagaimana Allah SWT telah menjanjikan dalam firman-Nya :
Wasaari’uu...ilaa maghfiratim mir rabbikum wajannatin ardhuhas samaawaatu wal ardhu u’iddat lilmuttaqiin.. alladziina yunfiquuna fis sarraa..i wadharraa..i wal kaazhimiinal ghaizha wal ’aafiina ’anin naasi, wallahu yuhibbul muhsiniiin..walladziina idzaa fa’aluu faahisyatan aw zhalamuu anfusahum dzakarullaha fas taghfaruu lidzunuubihim, wamai yaghfiruz dzunuuba illallah, walam yushirruu ’alaa maa fa’aluu wahum ya’lamuun..ulaaika jazaauhum maghfiratum miirrabihim wajannaatun tajrii min tahtihaal anhaaru khoolidiina fiihaa, wani’ma ajrul ’aamiliin.. (Ali ’Imran : 133-136)
Artinya : Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang yang berinfak, baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain, dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat menga,mpuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.

Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita:
- Walaupun dosa kita menggunung karena begitu banyaknya, namun ketika kita bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat maka Allah akan mengampuni
- Kita harus berteman dengan orang yang selalu mengingatkan kita, disaat kita alfa dan lupa. Karena teman yang baik adalah selalu mengingatkan dikala lupa, selalu menjaga dikala kita lemah dan selalu membesuk dikala kita sakit
- Niatan taubat yang sangat kuat dan tekad untuk menjadi lebih baik lagi dihadapan Allah, maka Allah pun akan mengampuni dan mendekap kita dalam kasih sayang-Nya dengan cinta yang sejati dan hakiki.

Rabu, 28 April 2010

Bagaimana Kiat Menjadi Keluarga Sakinah??


Bagaimana sih gambaran keluarga sakinah itu ?
Setiap keluarga / rumah tangga sangat mendambakan terwujudnya keluarga sakinah, bahkan setiap kita mendengarkan upacara pernikahan, menyampaikan ucapan selamat kepada pengantin baru selalu diiringi dengan ucapan doa " Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rakhmah". Tentu saja andapun sangat mendambakan keluarga yang sakinah, seperti aku juga, Tapi bagaimana sih gambaran keluarga sakinah itu ? Lalu kiat-kiat apakah yang harus dijalankan agar keluarga sakinah itu terbentuk ?

Keluarga sakinah adalah keluarga dengan enam kebahagiaan yang terlahir dari usaha keras pasangan suami istri dalam memenuhi semua kewajiban, baik kewajiban perorangan maupun kewajiban bersama. Teramat jelas bagaimana Allah dan Rasul-Nya menuntun kita untuk mencapai tiap kebahagiaan itu. Enam kebahagiaan yang dimaksud adalah:

Pertama, kebahagiaan finansial. Kepala keluarga wajib mencukupi kebutuhan nafkah istri dan anak-anaknya dengan berbagai usaha yang halal. Kebahagiaan finansial adalah ketika kebutuhan asasi seperti sandang, papan dan pangan, serta kebutuhan dharuri seperti pendidikan, kesehatan, keamanan, terlebih bila kebutuhan kamali dapat dipenuhi. Sehingga keluarga itu dapat hidup normal, mandiri, bahkan bisa memberi.

Kedua, kebahagiaan seksual. Sudah menjadi fitrahnya, dalam kehidupan rumah tangga suami istri ingin meraih kepuasan seksual. Islam menuntunkan agar istri senantiasa bersiap memenuhi panggilan suami, tapi juga diajarkan agar suami selalu memperhatikan kebutuhan seksual istri. Ketika sepasang suami istri secara bersama dapat mencapai kepuasan seksual, maka mereka akan merasakan kebahagiaan seksual. Terlebih bila dari aktifitas seksual itu kemudian terlahir anak. Dengan pendidikan yang baik tumbuh menjadi anak yang shalih dan shalihah, kebahagiaan akan semakin memuncak.

Ketiga, kebahagiaan spiritual. Salah satu kewajiban bersama suami istri adalah melaksanakan ibadah-ibadah mahdah seperti shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya. Ketika sebuah keluarga terdiri dari pasangan suami istri yang rajin beribadah, dan dalam moment-moment tertentu memenuhi anjuran Allah dan Rasul-Nya untuk melaksanakannya secara bersama, seperti shalat berjamaah, membaca al-Qur’an, puasa sunnah dan sebagainya, maka kehidupan rumah tangga itu akan dihiasi oleh suasana religius dengan aura spiritual yang kental. Mereka merasakan secara bersama nikmatnya beribadah kepada Allah. Inilah yang disebut kebahagiaan spiritual.

Keempat, kebahagiaan moral. Suami wajib menggauli istri dengan ma’ruf. Istri juga wajib bersikap sopan dan patuh kepada suami. Suami istri bersikap sayang kepada anak-anak, sementara anak wajib bersikap hormat kepada kedua orang tuanya. Ketika pergaulan antar anggota keluarga, juga dengan karib kerabat dan tetangga, senantiasa dihiasi dengan akhlaq mulia, akan terciptalah kebahagiaan moral.

Masing-masing akan merasa nyaman dan tenteram tinggal di rumah itu. Rumah akan benar-benar dirasakan sebagai tempat yang memberikan ketenangan, bukan sebaliknya. Keresahan yang membuat para penghuninya tidak betah tinggal di sana.

Kelima, kebahagian intelektual. Untuk menjalani hidup dengan sebaik-baiknya menurut tolok ukur Islam, juga untuk mampu mengatasi secara cepat dan tepat setiap problematika keluarga yang timbul, diperlukan pengetahuan akan ara’ (pendapat), afkar (pemikiran) dan ahkam (hukum-hukum) Islam pada pasangan suami istri. Maka menuntut ilmu (tsaqofah Islam) adalah wajib.

Ketika, sepasang suami istri memiliki pemahaman dan ilmu Islam yang cukup sedemikian kebutuhan untuk hidup secara Islami dan menjawab setiap masalah tercukupi, mereka akan merasakan suatu kebahagiaan karena hidup akan dirasakan terkendali, terang dan mantap. Pengetahuan memang akan mendatangkan kebahagiaan. Sebagaimana kebodohan mendatangkan kesedihan. Inilah yang disebut kebahagiaan intelektual.

Keenam, kebahagiaan ideologis. Keluarga dalam Islam bukan hanya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan individu, tapi juga memuat misi keumatan. Yakni sebagai basis para pejuang Islam dalam usahanya menegakkan risalah Islam. Dengan misi itu, berarti masing-masing anggota keluarga diarahkan untuk memiliki peran yang nyata dalam dakwah. Termasuk anak-anak yang terlahir dididik untuk menjadi kader dakwah yang tangguh di masa mendatang.

Karena begitu indah dan syakralnya suatu pernikahan, Agama Islam telah memberikan petunjuk yang lengkap dan rinci. Yang membuat setiap pasangan dapat mengaplikasikannya dalam dunia nyata. Mulai dari
anjuran menikah, cara memilih pasangan yang ideal, melakukan khitbah (peminangan), bagaimana
mendidik anak, serta memberikan jalan keluar jika terjadi kemelut dalam rumah tangga, sampai dalam
proses nafaqah (memberi nafkah) dan harta waris, semua diatur oleh Islam secara rinci, detail dan jelas.
Selanjutnya untuk memahami konsep pernikahan dalam Islam, maka rujukan yang paling benar dan sah
adalah Al Qur’an dan As Sunnah Ash Shahihah yang sesuai dengan pemahaman Salafush Shalih. Berdasar
rujukan ini, kita akan memperoleh kejelasan tentang aspek-aspek pernikahan, maupun beberapa
penyimpangan dan pergeseran nilai pernikahan yang terjadi di dalam masyarakat kita.
Pernikahan adalah fitrah kemanusiaan. Maka dari itu Islam menganjurkannya, karena nikah merupakan
gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan). Allah Ta’ala berfirman:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar Ruum:30)
Islam Menganjurkan Nikah
Penghargaan Islam terhadap ikatan pernikahan besar sekali, Allah menyebutkan sebagai ikatan yang kuat.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS. An
Nisaa’:21)
Sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan separuh agama. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam telah bersabda:
“Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.” (HR.Ath Thabrani, Syaikh Albani
menghasankannya)



ISLAM TIDAK MENYUKAI MEMBUJANG
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras orang yang tidak
mau menikah. Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam
memerintahkan kami untuk menikah dan melarang kami membujang dengan larangan yang keras.” Beliau
bersabda:
“Nikahilah wanita yang subur dan penyayang. Kerana aku akan berbangga dengan banyaknya
umatku di hadapan umat-umat lain.” (HR. Abu Dawud, An Nasa-i, Al Hakim, Al Baihaqi dari Ma’qil bin
Yasar dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Pernah suatu ketika, tiga orang sahabat radhiallahu anhum datang bertanya kepada isteri-isteri Nabi
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam tentang peribadahan beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Kemudian setelah
diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan ibadah mereka. Salah seorang dari mereka berkata:
“Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus”. Sahabat lain berkata:”Sedangkan saya akan
menjauhi wanita, saya tidak akan menikah selamanya…”. Ketika hal itu di dengar oleh Nabi Shalallahu
‘Alaihi Wassalam, beliau keluar seraya berkata:
“Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu?Sungguh demi Allah, sesunguhnya akulah yang
paling takut dan taqwa kepada Allah diantara kalian, akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka,
aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga menikahi wanita. Maka barangsiapa yang tidak
menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, AN Nasa-i
dan Al Baihaqi dari sahabat Anas bin Malik)
Allah memerintahkan untuk menikah. Dan seandainya mereka fakir, niscaya Allah Ta’ala akan membantu
dengan memberikan rezeki kepada mereka. Allah menjanjikan suatu pertolongan kepada orang yang
menikah, dalam firmanNya:
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak
(menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan wanita. Jika mereka miskin, Allah
akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi
Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur:32)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menguatkan janji Allah itu dengan sabdanya:
“Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan Allah. Iaitu, mujahid fi sabilillah,
budak yang menebus dirinya supaya merdeka, dan orang yang menkah kerana ingin memelihara
kehormatannya.” (HR. Ahmad, An Nasa-i, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim, dari sahabat Abu
Hurairah. Hadits ini hasan)

TUJUAN PERNIKAHAN DALAM ISLAM
1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang Asasi
Pernikahan adalah fitrah manusia. Dan jalan yang sah untuk memenuhi keperluan ini adalah dengan akad
nikah (melalui jinjang pernikahan), bukan dengan cara yang kotor dan menjijikkan, seperti cara-cara orang
sekarang ini dengan berpacaran (couple), kumpul kebo (hidup bersama tanpa ikatan sah), melacur, berzina,
lesbi, homo dan lain sebagainya yang telah menyimpang dan diharamkan oleh Islam.
2. Untuk Membentengi Akhlak Yang Mulia
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Wahai, para pemuda! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk menikah, maka
nikahlah, kerana nikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji
(kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, kerana puasa itu
dapat membentengi dirinya.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, At Tirmidzi, An Nasa-i, Ad Darimi dan AL
Baihaqi, dari sahabat Abdullah bin Mas’ud)
3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang Islami
Dalam Al Qur’an disebutkan, bahawa Islam membenarkan adanya thalaq (perceraian), jika suami isteri
sudah tidak sanggup lagi menegakkan batas-batas Allah, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut:
“Thalaq (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara ma’ruf atau
menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu
yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir keduanya (suami isteri) tidak dapat
menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang pembayaran yang
diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu
melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang
yang zhalim.” (QS. Al Baqarah:229)
Jadi tujuan yang luhur dari pernikahan adalah agar suami isteri melaksanakan syari’at Islam dalam rumah
tangganya. Hukum ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari’at Islam adalah wajib. Oleh kerana itu,
setiap muslim dan muslimah harus berusaha membina rumah tangga yang Islami. Ajaran Islam telah
memberikan beberapa kriteria tentang calon pasangan yang ideal, agar terbentuk rumah tangga yang
Islami. Di antara kriteria itu adalah harus kafa’ah dan shalihah.
Kafa’ah Menurut Konsep Islam
Kafa’ah (setaraf, sederajat) menurut Islam hanya diukur dengan kualitas iman dan taqwa serta akhlaq
seseorang, bukan diukur dengan status sosial, keturunan dan barometer duniawi lainnya.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang-orang yang paling
bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al
Hujurat:13)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Seorang wanita dinikahi kerana empat hal. Kerana hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan
agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang taat agamanya (ke-Islamannya). nescaya
kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An Nasa-i, Ibnu Majah, Ahmad, dari sahabat
Abu Hurairah)
Memilih Yang Shalihah
Orang yang hendak menikah, harus memilih wanita yang shalihah, demikian pula wanita harus memilih lakilaki
yang shalih. Allah berfirman:
“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanitawanita
yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nuur:26)
Menurut Al Qur’an, wanita yang shalihah adalah:
“Wanita yang shalihah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri bila suami tidak ada,
sebagaimana Allah telah memelihara (mereka).” (QS. An Nisa’:34)
Menurut Al Qur’an dan Al Hadits yang shahih, diantara cirri-ciri wanita yang shalihah adalah:
• Ta’at kepada Allah dan ta’at kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam
• Ta’at kepada suami dan menjaga kehormatannya di saat suami ada atau tidak ada, serta menjaga
harta suaminya.
• Menjaga shalat yang lima waktu tepat pada waktunya.
• Melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan.
• Banyak shadaqah dengan seizin suaminya.
• Memakai jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj)
seperti wanita jahiliyah (QS. Al Ahzab:33).
• Tidak berbincang-bincang dan berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya, kerana yang
ketiganya adalah syaitan.
• Tidak menerima tamu yang tidak disukai oleh suaminya.
• Ta’at kepada kedua orang tua dalam kebaikan.
• Berbuat baik kepada tetangganya sesuai dengan syari’at.
• Mendidik anak-anaknya dengan pendidikan Islami.
Bila kriteria ini dipenuhi, insya Allah rumah tangga yang Islami akan terwujud.
4. Untuk Meningkatkan Ibadah kepada Allah.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Dan dalam hubungan suami isteri salah seorang diantara kalian adalah sedekah (Mendengar
sabda Rasulullah), para sahabat kehairanan dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah. Apakah salah
seorang dari kita memuaskan syahwatnya (keperluan biologisnya terhadap isterinya) akan
mendapat pahala?’ Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab: ‘Bagaimana menurut kalian, jika
mereka (para suami) bersetubuh dengan selain isterinya, bukankah mereka berdosa?’ Jawab
para sahabat:’Ya, benar’. Beliau bersabda lagi:’Begitu pula kalau mereka bersetubuh dengan
isterinya (ditempat yg halal), mereka akan memperoleh pahala.’” (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Hibban,
dari sahabat Abu Dzar)
5. Untuk Memperoleh Keturunan Yang Shalih
Tujuan pernikahan diantaranya ialah untuk melestarikan dan mengembangkan Bani Adam sebagaimana
firman Allah Ta’ala:
“Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami isteri dan menjadikan bagimu dari
isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik-baik. Maka
mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An
Nahl:72)
Yang terpenting lagi dalam pernikahan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi berusaha mencari
dan membentuk generasi yang berkualitas, iaitu mencari anak yang shalih dan bertaqwa kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah:
“Dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian (iaitu anak).’ (QS. Al Baqarah:187).
Yang dimaksud dengan ayat ini, “Hendaklah kalian mencampuri isteri kalian dan berusaha untuk
memperoleh anak.”

TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM
1. Khitbah (Peminangan)
Seorang muslim yang akan menikahi seorang muslimah, hendaklah ia meminang terlebih dahulu, kerana
dimungkinkan ia sedang dipinang oleh orang lain. Dalam hal ini Islam melarang seorang muslim meminang
wanita yang sedang dipinang oleh orang lain.
2. Aqad Nikah
Dalam aqad nikah ada beberapa syarat, rukun dan kewajiban yang harus dipenuhi:
• Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
• Adanya ijab qabul.
• Adanya mahar.
• Adanya wali
• Adanya saksi-saksi.
3. Walimah
Walimatul ‘urusy (pesta pernikahan) hukumnya wajib dan diusahakan sesederhana mungkin dan dalam
walimah hendaklah diundang pula orang-orang miskin. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Selenggarakanlah walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (HR.Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa-i, Ad Darimi, Ahmad, dari sahabat Anas bin Malik)
SEBAHAGIAN PELANGGARAN YANG TERJADI DALAM PERNIKAHAN YANG WAJIB DIHINDARKAN
(DIHILANGKAN)
1. Pacaran (couple).
2. Tukar cincin.
3. Menuntut mahar yg tinggi.
4. Mengikuti upacara adat.
5. Mencukur janggut bagi laki-laki dan mencukur alis mata bagi wanita.
6. Kepercayaan terhadap hari baik dan sial dalam menentukan waktu pernikahan
7. Mengucapkan ucapan selamat ala kaum jahiliyah.
8. Adanya ikhtilath (bercampur-baurnya antara laki-laki dan perempuan).
9. Muzik, nyanyi dan pelanggaran-pelanggaran lainnya.
Marilah kita berupaya untuk melaksanakan pernikahan dan membina rumah tangga dengan cara yang
Islami, serta berusaha meninggalkan aturan, tata-cara, upacara dan adat istiadat yang bertentangan
dengan Islam. Jangan meniru cara-cara orang-orang kafir dan orang-orang yang banyak berbuat dosa dan
maksiat.

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
Anjuran Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam untuk menikah mengandung berbagai manfaat,
sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama, diantaranya:
1. Dapat menundukkan pandangan.
2. Akan terjaga kehormatan
3. Terpelihara kemaluan dari beragam maksiat.
4. Akan ditolong dan dimudahkan oleh Allah.
5. Dapat menjaga syahwat, yang merupakan salah satu sebab dijaminnya ia untuk masuk ke dalam syurga.
6. Mendatangkan ketenangan dalam hidup.
7. Akan terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, sebagaimana firman Allah:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikan-Nya
diantara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rumm:21)
8. Akan mendapatkan keturunan yang shalih.
9. Menikah dapat menjadi sebab peningkatan jumlah ummat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Ada sebahagian kaum muslimin yang telah menikah dan dikaruniai oleh Allah seorang anak atau dua orang
anak, kemudian mereka membatasi kelahiran, tidak mahu mempunyai anak lagi dengan berbagai alasan
yang tidak syar’i. Perbuatan mereka telah melanggar syari’at Islam. Fatwa-fatwa ulama Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah telah menjelaskan dengan tegas, bahawa membatasi kelahiran atau dengan istilah lainnya
“keluarga berencana”, hukumnya adalah haram.
Sesungguhnya banyak anak itu banyak manfaatnya. Dianatara manfaaat dengan banyaknya anak dan
keturunan, adalah:
a. Di Dunia mereka akan saling menolong dalam kebajikan.
b. Mereka akan membantu meringankan beban orang tuanya.
c. Do’a mereka akan menjadi amal yang bermanfaat ketika orang tuanya sudah tidak lagi beramal (telah
meninggal dunia).
d. Jika ditaqdirkan oleh Allah anaknya meninggal ketika masih kecil, insya Allah ia akan menjadi syafa’at
(penolong) bagi orang tuanya nanti di akhirat.
e. Anak akan menjadi hijab (pemelihara) dirinya dengan api neraka, manakala orang tuanya mampu
menjadikan anak-anaknya sebagai anak yang shalih dan shalihah.
f. Dengan banyaknya anak, akan menjadikan salah satu sebab bagi kemenangan kaum muslimin ketika
dikumandangkan jihad fi sabilillah, kerana jumlah yang sangat banyak.
g. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bangga dengan jumlah umatnya yang banyak. Apabila seorang
muslim cinta kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, maka hendaklah ia mengikuti keinginan
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam untuk memperbanyak anak, kerana Beliau Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam bangga dengan tingginya kuantitas umatnya pada hari kiamat.
Bila Belum Dikaruniai Anak
Apabila ditaqdirkan Allah sepasang suami isteri sudah menikah sekian lama, namun belum juga dikaruniai
anak, maka janganlah dia berputus asa dari rahmat Allah. Hendaklah dia terus berdo’a sebagaimana Nabi
Ibrahim dan Zakaria ‘Alaihis Salam telah berdoa kepada Allah, sampai Allah mengabulkan do’a mereka. Dan
hendaknya bersabar dan redha dengan qadha’ dan qadar yang Allah tentukan, serta meyakini bahawa
semua itu ada hikmahnya.
Do’a mohon dikaruniai keturunan yang baik dan shalih terdapat dalam Al Qur’an, iaitu:
“Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih.”
(QS. Ash Shaafat:100).
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al
Furqan:74).
“Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang
paling baik.” (QS. Al Anbiyaa:89).
Mudah-mudahan Allah memberikan keturunan yang shalih kepada pasangan suami isteri yang belum
dikaruniai anak.

HAK ISTERI YANG HARUS DIPENUHI SUAMI
Diantara kewajiban dan hak tersebut adalah seperti yang tercantum dalam sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam dari sahabat Muawiyah bin Haidah bin Mu’awiyah bin Ka’ab Al Qusyairy radhiallahu anhu, ia
berkata: Saya telah bertanya, “Ya Rasulullah, apa hak seorang isteri yang harus dipenuhi oleh suaminya?”
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab:
1. Engkau memberinya makan apabila engkau makan.
2. Engkau memberinya pakaian apabila engkau berpakaian.
3. Janganlah engkau memukul wajahnya,dan
4. Janganlah engkau menburuk-burukannya, dan
5. Janganlah engkau tinggalkan dia melainkan di dalam rumah (jangan berpisah tempat tidur
melainkan di dalam rumah).
(HR.Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Hibban, Al Baihaqi, Al Baghawi, An Nasa-i. Hadits ini dishahihkan
oleh Al Hakim, Adz Dzahabi dan Ibnu Hibban)
Mengajarkan Ilmu Agama
Di samping hak diatas harus dipenuhi oleh seorang suami, seorang suami juga wajib mengajarkan ajaran
Islam kepada isterinya. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya (terbuat dari) manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar lagi
keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6)
Untuk itulah, kewajiban sang suami untuk membekali dirinya dengan menuntut ilmu syar’i (thalabul ‘ilmi)
dengan menghadiri majlis-majlis ilmu yang mengajarkan Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan
pemahaman Salafush Shalih-generasi terbaik, yang mendapat jaminan dari Allah-sehingga dengan bekal
tersebut, seorang suami mampu mengajarkannya kepada isteri, anak dan keluarganya. Jika ia tidak
sanggup mengajarkan mereka, seorang suami harus mengajak isterinya menuntut ilmu syar’i dan
menghadiri majlis-majlis taklim yang mengajarkan tentang aqidah, tauhid mengikhlaskan agama kepada
Allah, dan mengajarkan tentang bersuci, berwudhu’, shalat, adab dan lainnya.
HAK SUAMI YANG HARUS DIPENUHI ISTERI
Ketaatan Isteri Kepada Suaminya
Setelah wali (orang tua) sang isteri menyerahkan kepada suaminya; maka kewajiban taat kepada sang
suami menjadi hak yang tertinggi yang harus dipenuhi, setelah kewajiban taatnya kepada Allah dan Rasul-
Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:
“Kalau seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan
perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al Baihaqi, dari
sahabat Abu Hurairah. Ini lafazh milik Tirmidzi, ia berkata,’Hadits ini hasan shahih’)
Sang isteri harus taat kepada suaminya, dalam hal-hal yang ma’ruf (mengandung kebaikan dalam hal
agama), misalnya ketika diperintahkan untuk shalat, berpuasa, mengenakan busana muslimah, menghadiri
majlis ilmu, dan bentuk-bentuk perintah lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at. Hal inilah
yang justru akan mendatangkan syurga bagi dirinya, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam:
“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan,
menjaga kemaluannya, menjaga kehormatannya dan dia taat kepada suaminya, nescaya ia akan
masuk syurga dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Ibnu Hibban, dari sahabat Abu
Hurairah. Hadits ini hasan shahih)
Isteri Harus Banyak Bersyukur Dan Tidak Banyak Menuntut
Perintah ini sangat ditekankan dalam Islam, bahkan Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat,
manakala sang isteri banyak menuntut kepada suaminya dan tidak bersyukur kepadanya. Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Sesungguhnya aku diperlihatkan neraka dan melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.”
Sahabat bertanya: “Sebab apa yang menjadikan mereka paling banyak menghuni neraka?”
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab: “Dengan sebab kufur”. Sahabat
bertanya:”Apakah dengan sebab mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam menjawab :”( Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada
kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada isterinya selama
setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu yang buruk pada diri suaminya, maka dia
mengatakan ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu’.” (HR. Bukhari dan Muslim, Abu
‘Awanah, Malik, An Nasa-i serta Al Baihaqi, dari sahabat Ibnu ‘Abbas dan diriwayatkan pula dari beberapa
sahabat).
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada
suaminya dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup).” (HR. AN Nasa-i, Al Hakim, Al
Baihaqi dari sahabat Abdullah bin Amr. Al Hakim berkata,’Hadits ini sanadnya shahih,’ dan disepakati oleh
Imam Adz Dzahabi)
Isteri Wajib Berbuat Baik Kepada Suaminya
Perbuatan ihsan (baik) seorang suami harus dibalas pula dengan perbuatan yang serupa atau yang lebih
baik. Isteri harus berkhidmat kepada suaminya dan menunaikan amanah mengurus anak-anaknya menurut
syari’at Islam yang mulia. Allah telah mewajibkan kepada dirinya untuk mengurus suaminya, mengurus
rumah tangganya, mengurus anak-anaknya.
NASiHAT UNTUK SUAMI ISTERI
1. Bertakwa kepada Allah dalam keadaan bersama mahupun sendiri, di rumahnya mahupun di luar
rumahnya.
2. Wajib menegakkan ketaatan kepada Allah dan menjaga batas-batas Allah di dalam keluarga.
3. Melaksanakan kewajiban terhadap Allah dan minta tolong kepada Allah. Laki-laki wajib mengerjakan
shalat lima waktu di masjid secara berjama’ah. Dan perintahkan anak-anak untuk shalat pada
waktunya.
4. Menegakkan shalat-shalat sunnah, terutama shalat malam.
5. Perbanyak berdzikir kepada Allah. Bacalah Al Qur’an setiap hari, terutama surat Al Baqarah. Bacalah pula
do’a dan dzikir yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Ingatlah, bahawa
syaitan tidak senang kepada keutuhan rumah tangga dan syaitan selalu berusaha mencerai-beraikan
suami isteri. Dan ajarkan anak-anak untuk membaca Al Qur’an dan dzikir.
6. Bersabar atas musibah yang menimpa dan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.
7. Terus menerus berintrospeksi antara suami isteri. Saling menasihati, tolong menolong dan memaafkan
serta mendo’akan. Jangan egois dan angkuh atau bangga dengan derajat.
8. Berbakti kepada kedua orang tua.
9. Mendidik anak agar menjadi anak-anak yang shalih, ajarkan tentang aqidah, ibadah dan akhlak yang
benar dan mulia.
10. Jagalah anak-anak dari media yang merosak aqidah dan akhlak.
NASIHAT KHUSUS UNTUK SUAMI
Wahai Para Suami!!
• Apa yang memberatkanmu-wahai hamba Allah-untuk tersenyum di hadapan isterimu ketika engkau
masuk menemuinya, agar engkau memperoleh ganjaran dari Allah.
• Apa yang membebanimu untuk bermuka cerah ketika engkau melihat isteri dan anak-anakmu?
Engkau akan mendapat pahala.
• Apa sulitnya jika engkau masuk ke rumah sambil mengucapkan salam secara sempurna:
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” agar engkau memperoleh tiga puluh kebaikan.?
• Apa yang kira-kira akan menimpamu jika engkau berkata kepada isterimu dengan perkataan yang
baik, sehingga ia meredhaimu, sekalipun dalam perkataanmu tersebut agak sedikit dipaksakan?
• Apakah yang menyusahkanmu-wahai hamba Allah-jika engkau berdo’a: “Ya Allah! Perbaikilah
isteriku, dan curahkan keberkahan padanya.”
• Tahukah engkau bahawa ucapan yang lembut merupakan shadaqah?.

NASIHAT KHUSUS UNTUK ISTERI
Wahai Para Isteri
• Apakah yang menyulitkanmu, jika engkau menemui suami ketika dia masuk ke rumahmu dengan
wajah yang cerah sambil tersenyum manis?
• Berhiaslah untuk suamimu dan raihlah pahala di sisi Allah, sesungguhnya Allah itu indah dan
menyukai keindahan, gunakanlah wangi-wangian! Bercelaklah! Berpakaianlah dengan busana
terindah yang kau miliki untuk menyambut kedatangan suamimu. Ingat, janganlah sekali-kali
engkau bermuka muram dan cemberut di hadapannya.
• Jadilah engkau seorang isteri yang memiliki sifat lapang dada, tenang dan selalu ingat kepada Allah
dalam segala keadaan.
• Didiklah anak-anakmu dengan baik, penuhilah rumahmu dengan tasbih, takbir, tahmid dan tahlil
serta perbanyaklah membaca Al Qur’an, khususnya surat Al Baqarah, kerana surat tersebut dapat
mengusir syaitan.
• Bangunkanlah suamimu untuk mengerjakan shalat malam, anjurkanlah dia untuk berpuasa sunnah
dan ingatkanlah dia kembali tentang keutamaan berinfak, serta janganlah melarangnya untuk
bersilaturahim.
• Perbanyaklah istighfar untuk dirimu, suamimu, orang tuamu, dan semua kaum muslimin, dan
berdoalah selalu agar diberikan keturunan yang shalih dan memperoleh kebaikkan dunia dan
akhirat, dan ketahuilah bahawasanya Rabb-mu Maha Mendengar do’a. Sebagimana firman Allah:
“Dan Rabb kalian berfirman:’Berdo’alah kepada-Ku, nescaya Aku akan mengabulkan untuk
kalian’.” (QS.Al Mu’min:60)



KEPEMIMPINAN LAKI-LAKI ATAS WANITA
Allah Ta’ala berfirman:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan kerana mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yang shalih ialah yang
ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh kerana Allah telah
memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi dan Maha Besar.” (QS. An Nisa’:43)
KEWAJIBAN MENDIDIK ANAK
Sang suami sebagai kepala rumah tangga haruslah memberikan teladan yang baik dalam memikul tanggung
jawabnya, kerana Allah akan mempertanyakannya di hari akhir kelak. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam bersabda:
“Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggungjawab atas orang yang
dipimpinnya. Seorang Amir (Raja) adalah pemimpin, laki-laki pun pemimpin atas keluarganya,
dan perempuan juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya, ingatlah bahawa kamu
sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas
kepemimpinannya.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dari shabat Ibnu Umar)
Seorang suami harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjadi suami yang shalih, dengan
mengkaji ilmu-ilmu agama, memahaminya serta melaksanakan dan mengamalkan apa-apa yang
diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, serta menjauhkan diri dari setiap yang
dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Kemudian dia mengajak dan membimbing
sang isteri untuk berbuat demikian juga, sehingga anak-anaknya akan meneladani kedua orang tuanya,
kerana tabi’at anak memang cenderung untuk meniru apa-apa yang ada di sekitarnya.
1. Mendidik anak dengan cara-cara yang baik dan sabar, agar mereka mengenal dan mencintai Allah, yang
menciptakannya dan seluruh alam semesta, mengenal dan mencintai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam, yang pada diri beliau terdapat suri tauladan yang mulia, serta agar mereka mengenal dan
memahami Islam untuk diamalkan.
2. Pada usia dini (sekitar 2-3 tahun), kita ajarkan kepada mereka kalimat-kalimat yang baik serta bacaan Al
Qur’an, sebagaimana yang dicontohkan oleh para sahabat dan generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in,
sehingga banyak dari mereka yang sudah hafal Al Qur’an pada usia sangat belia.
3. Perhatian terhadap shalat juga harus menjadi keutamaan bagi orang tua kepada anaknya.
4. Perhatian orang tua terhadap anaknya juga dalam hal akhlaqnya, dan yang harus menjadi penekanan
utama adalah akhlaq (berbakti) kepada orang tua.
5. Juga perlu diperhatikan teman pergaulan anaknya, kerana sangat mungkin jadi pengaruh buruk
temannya akan berimbas pada perilaku dan akhlaq anaknya.
6. Disamping ikhtiar yang dilakukan untuk menjadikan isterinya menjadi isteri yang shalihah, hendaknya
sang suami juga memanjatkan do’a kepada Allah pada waktu-waktu yang mustajab, seperti sepertiga
malam terakhir, agar keluarganya dijadikan keluarga yang shalih, dan rumah tangganya diberikan
sakinah, mawaddah wa rahmah, seperti do’a yang tercantum dalam Al Qur’an:
“Dan orang-orang yang berdo’a:’Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami,
keturunan-keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orangorang
yang bertakwa.” (QS. Al Furqan:74)
Paling tidak, seorang suami hendaknya boleh menjadi teladan dalam keluarganya, dihormati oleh sang
isteri dan anak-anaknya, kemudian mereka menjadi hamba-hamba Allah yang shalih dan shalihah, bertakwa
kepada Allah.

Sumber : Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Kamis, 15 April 2010

Gejolak Hati Seoarang Akhwat


Saudaraku....sahabatku...

akhi yang berbahgia....

Sungguhpun taaruf bukanlah sebuah permainan....bukan sekedar coba-coba...bukan
sekedar perkiraan...

"hmm..siapa tau cocok..."

"hmm...siapa tau jodoh..."

"siapa tau..."siapa tau...'

atau bahkan...

" Hmm....lumayanlah...buat hepi-hepian...???????"

Astaghfirullah....

Sungguh...Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu....!!!!

Bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH
ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah
kesenangan terselubung...??????

Bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN...justru tanpa disadari
masuk dalam PACARAN tersebut...

Bagaimana mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang suci...suatu
ikatan yang mahal harganya...sebuah perjanjian agung yakni PERNIKAHAN
adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja...siapa
saja yang mau...siapa saja yang ada...atau sebuah iseng-iseng
berhadiah...???????????????

Dengan perkataan...

"coba ah...sama dia...siapa tau...hehehe..???????????"

TAARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU....!!!!!!!

TAARUF ITU SUNGGUH SUCI...!!!

Sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya...

Saya bukan siapa-siapa...bahkan saya adalah orang yang sangat sangat awam
dengan masalah ini....

Tapi...sungguh miris hati saya ketika melihat realita...taaruf seakan
jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran...!!!

Akhibatnya...??? taaruf tiada bedanya dengan pacaran...???

Lalu...??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan "selimut
Islami..."????????

Jika pacaran yang dibicarakan adalah...(hmm..mungkin ..^^)

"sayang...ketemuan yuk..."

Taaruf...

"ukhty...sholat tahajud dulu...??????????"

Jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan

"sayang...aku cinta kamu..."

Taaruf ...??

"ukhty...sungguh hati ini mencintaimu karena Allah...????"

Sms-sms penuh perhatian...tiap hari...tiap jam...

Telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari...

Chatting..???

YANG DIBICARAKAN...??????? hmm..tidak jauh beda...!!!

Kiranya semuanya telah tau...

Bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki...

Namun...saya wanita...dan ukhty pun wanita...

Tapi kita juga tau...bahwa perhatian laki-laki...kasih sayangnya...sikap
melindunginya...kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi
seorang wanita...

Mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata...

"iih...iseng bgt sih..."

"nyebelin..."

"ganjen..."

"TP TP..."

"ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas.."

TAPI....kita semua juga tau....

Cinta itu tumbuh karena terbiasa...

terbiasa dekat...

terbiasa ada...

terbiasa bersama...

terbiasa berantem..hhe..^^

terbiasa saling menyapa...

terbiasa diberi perhatian...

terbiasa saling mengobrol...hmm...

Cinta itu teramat bening...

saat ini tiada apapun...namun perlahan...tanpa kita sadari...dia sudah menjalar
ke seluruh bagian jiwa kita,,,menguasai kita...

Awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya...

Terganggu oleh sms-sms isengnya....

Terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya....

Namun...tanpa kita sadari...

saat ia tiada...

saat sms tak kunjung tiba...

saat telepon tak berdering lama....????

akan ada perasaan kehilangan....

setiap saat melihat ke HP...menunggu deringnya...

setiap saat melongok ke komputer...menunggu onlinenya.....

Dan itukah...??? itukah saudariku....??? yang dinamakan dengan..."MENCINTAI
KARENA ALLAH...???" itukah...????

itukah....?????????

ya akhi...para ikhwan....

sungguh hati wanita ini lemah....

hati wanita itu mudah terjangkiti virus....

dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta...

bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu...menginginkan adanya
kebersamaan...

merindukan adanya kasih yang tanpa akhir...

sementara....KITA BELUM HALAL....!!!!!!

DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL....!!!!!!

sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu...???

sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu...???

sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai
merindukanmu...???

mulai berharap padamu...???

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.

Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Ya akhi....ikhwan...calon pemimpin kami di masa depan....

Jika engkau benar-benar serius...mengapa engkau hanya bersembunyi dibalik
internetmu...???

Bersembunyi dibalik HPmu...???

Bersembunyi dalam kata-katamu...????????

kita sudah lelah dengan semua itu...

sungguhpun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE...

yang hanya berani di dunia maya...

yang hanya berani di dunia sms...

dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok....

Jika engkau memang sungguh serius...

DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI...!!!

JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG...!! DIHADAPAN KAMI...!!!!

JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG....!!!!

kami wanita ingin pemimpin yang berani....

kami wanita yang ingin menjaga diri...

kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu...janji gombal....

kami wanita yang ingin laki-laki yang halal.....

DENGARLAH AKHI...KAMI WANITA YANG BERBEDA...!!!!!!

PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN....

DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA...!!!

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup.

Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang
wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain,
dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke
arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga
harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan
seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu
mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan
menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan
tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu
jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak
untuk begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut
perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik
dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu
pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat
menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat
bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat
juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau
tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid
itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu
impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu
kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai
Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya.

Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa.

Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….


ATAS NAMA TAARUF...???

MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA..."

mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf.."

maka...

wanita akan menjawab..

suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami...

akan kami layani kebutuhannya....

akan kami tunggu kehadirannya...

akan kami berikan jiwa kami...raga kami....

bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami...meski hanya dalam
rangka taaruf...??

suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami...penjaga kami...pelindung
kami...

bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan...meski hanya
sebatas tukaran biodata..??

mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga...

ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami....

bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya
sebatas kata..."baik saya setuju...taarufan..."

ya akhi....saudaraku...para ikhwan....

JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI...!!!!!

KETAHUILAH...KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA...!!!!!

Sabtu, 10 April 2010

Tafaqur


Dalam keheningan, kita baru terpikir sampai dimana tujuan yang telah kita capai... Dalam kesendirian kita baru merasa kalau hati ini slu mengharapkan Allah... Tapi mengapa kita tidak pernah berpikir mengapa kita tidak takut dengan siksaan Allah....sehingga berbagai macam maksiat dan dosa kita lakukan seakan-akan hati menganggap semuanya itu benar..............
Kita senantiasa membawa nama Allah untuk membenarkan tindakan kita.....
Kita sering kali berkata kita harus malu dengan Allah, tapi mengapa perbuatan
kita menunjukkan kalau kita tidak pernah merasa malu dengan Allah......
Itulah sebenarnya ciri seorang manusia, bukan hanya dengan sesama manusia saja, bila dia butuh pasti dia akan selalu menunjukkan yang terbaik agar apa yang ingin dicapainya bisa terwujud.. Begitu juga dengan Allah, dikala dia butuh dengan Allah dan untuk mencapai apa yang di inginkan dia shalat Tahajud, shalat hajat, istkhoroh dan sebagainya memohon kepada Allah...namun mengapa semua itu tidak ia lakukan sejak dari dahulu dan mengapa dikala keinginannya sudah terwujud dia lupa kepada kholiknya yang telah memberikan apa yang hambanya minta................
Semoga teman-teman yang membaca tulisan ini sedikit tergugah hatinya!!!!!!!

Kamis, 18 Maret 2010

Mendambakan Wanita Syurga


Berbahagialah engkau duhai para wanita. Kalian tercipta begitu rupa, indah melebihi segala pemandangan yang ada. Ini adalah anugerah Tuhan yang harus kalian jaga, biarkan yang berhak saja yang kan tenggelam dalam berjuta pesonanya.
Duhai para wanita. Kau adalah perhiasan terindah dunia, perhiasan dengan pemaknaan yang berbeda. Berhati-hatilah dari kesalahan persepsi yang ada. Karena bisa jadi, kalian dianggap sama selayaknya emas dan permata. Dijual, dibeli dan dipamerkan di depan berjuta pasang mata.
Duhai para wanita. Setiap inci tubuhmu mengandung pesona. Jangan biarkan kau hamburkan di pasaran. Lalu setiap tatapan bermanja, banyak tangan menjamahnya, dan bahkan banyak bibir menciuminya. Karena yang kan tersisa, adalah keterpurukan bermahkotakan luka.
Duhai para wanita. Jangan biarkan umpan rahwana melenakanmu. Tetaplah waspada akan tipu daya. Jangan biarkan mekar segarmu segera layu, pada musim yang tak semestinya. Ada cinta di sana yang kan menjagamu. Dan kau harus sampai padanya dengan tepat waktu. Biarkan Tuhan memapahmu, seiring ikhtiar dan keyakinanmu.
Duhai para wanita. Untukmu yang baik lelaki baik. Percayalah itu. Maka jaga dirimu, jaga hatimu. Pasrahkan dirimu kelak pada mata yang tertunduk saat dia belum berhak. Pasrahkan pada tangan yang berusaha tak meraba sebelum waktunya. Pasrahkan pada lelaki yang bisa menjagamu, menjaga kehormatanmu dan mampu membawamu ke surga.
Duhai para wanita. Aku sampaikan ini dengan tulus, sebagai bukti penyesalanku akan tindakan salahku di masa lalu. Karena kutahu sebenarnya, banyak dari kalian yang teramat rapuh dan mudah terayu, oleh para pemain cinta.
Ini karena, masih banyak generasi harapan yang kan lahir dari rahim kalian duhai para wanita sholehah. Dan biarkan generasi itu jauh lebih baik dari kita. Maka, tetaplah menjadi perempuan tangguh, perempuan tanpa keluh meski bermandi peluh. Perempuan yang tak mudah luluh oleh rayuan hati-hati yang keruh...........................

Sungguh kaum wanita telah melewati suatu masa yang mana mereka ditempatkan pada posisi yang tidak layak, tidak proporsional dan sangat memilukan, tidak ada perlindungan bagi mereka, hak-hak mereka dihancurkan, kemauan mereka dirampas, jiwa mereka dibelenggu, bahkan saat itu mereka berada pada posisi yang amat rendah dan hina.
Pada zaman Romawi seorang suami bisa menetapkan hukuman mati kepada istrinya jika suaminya menghendaki, bangsa Romawi menganggap bahwa wanita adalah sama dengan harta dan perabot rumah tangga, sementara bangsa Yahudi menganggap wanit adalaha najis atau kotor, dan yang lebih buruk lagi adalah sikap orang Nashrani yang mempertanyakan keberadaan wanita, apakah waniita itu manusia yang memiliki jiwa atau tidak?! Yang pada akhirnya perlakuan buruk ini mencapai puncaknya dengan menganggap wanita sebagai sumber keburukan, di mana wanita dikubur hidup-hidup, sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Arab Jahiliah.
Setelah melalui berbagai macam kebiadaban dan perlakuan pahit sepanjang masa, muncullah cahaya Islam yang menempatkan wanita pada posisi yang adil untuk melindungi kehormatan mereka. Islam memberikan hak-hak wanita secara sempurna tanpa dikurangi, juga meninggikan derajat wanita yang masa sebelumnya mereka dihinakan dan direndahkan sepanjang sejarah. Islam memproklamirkan bahwa wanita adalah manusia sempurna, memberikan hak-haknya secara wajar dan manusiawi serta menjaga mereka agar tidak dijadikan pelampiasan syahwat belaka.
Islam menjadikan wanita sebagai unsur yang memegang peranan penting dalam membangun masyarakat yang beradab. Untuk mencapai tujuan itu, Islam menjadikan kasih sayang antara suami dan isteri sebagai penjaga kelangsungan hidup berumah tangga. Kecintaan dan kasih sayang seorang wanita kepada suaminya merupakan bukti adanya karakter yang kuat dari sifat alamiah yang ada pada dirinya, sehingga hal itu akan menghindarkan dirinya dari berselingkuh atau mencari perhatian laki-laki lain.
Diantara kebahagian seorang suami adalah dikaruniainya isteri yang shalehah sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Dan di antara kebahagiaan adalah wanita shalehah, jika engkau meman-dangnya maka engkau kagum kepadanya, dan jika engkau pergi darinya (tidak berada di sisinya) engkau akan merasa aman atas dirinya dan hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia melontarkan kata-kata kotor kepadamu, dan jika engkau pergi darinya engkau tidak merasa aman atas dirinya dan hartamu.” (HR. Ibnu Hibban dan lainnya dalam As-Silsilah ash-Shahihah hadits 282).
Dalam sabdanya yang lain: “Dan isteri shalehah yang menolongmu atas persoalan dunia dan agamamu adalah sebaik-sebaik (harta) yang disimpan manusia.” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Shahihul jami’ 4285).
Oleh karena itu isteri shalehah adalah idaman bagi setiap suami shaleh di setiap waktu dan tempat. Isteri idaman dia adalah wanita mukminah, wanita shalehah yang jiwanya sebagai cerminan ilmu syar’i yang hanif, aqidahnya murni, akhlaknya agung, dan perangainya baik, untuk mendapatkannya harus diperhatikan hal-hal berikut :
CARA MEMILIH ISTERI IDAMAN :
1.Memilih wanita karena harta, keturunan, kecantikan dan agamanya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Wanita itu dinikahi karena empat hal: Hartanya, keturunannya, kecantikan-nya dan agamanya. Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang memiliki agama, (jika tidak) niscaya kedua tangan-mu akan berdebu (miskin merana).”(HR.Al-Bukhari, Fathul Bari 9/132).
Dengan memilih wanita yang berasal dari lingkungan yang baik dan karakter yang benar-benar shalehah maka akan menghasilkan ketenangan dalam hidup berumah tangga. Karena adat kebiasaan dan gaya hidup suatu kaum sangat berpengaruh terhadap kepribadiannya.
2.Diutamakan yang gadis sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “(Nikahilah)gadis-gadis sesungguhnya mereka lebih banyak keturunannya, lebih manis tutur katanya dan lebih menerima dengan sedikit(qanaah). dan dalam riwayat lain “Lebih sedikit tipu dayanya”. (HR.Ibnu Majah No.1816 dan dalam As Silsilah ash Shahihah , hadits No.623)
Rasulullah pernah bersabda kepada sahabat beliau, Jabir Radhiallohuanhu sepulang dari perang Dzatur Riqa’
“Wahai Jabir, apakah nanti kamu akan kawin?” Saya menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Sabdanya: “Dengan janda atau perawan?” Saya menjawab: “Janda.” Sabdanya: “Mengapa bukan perawan, supaya kamu dapat bergurau dengannya dan ia pun dapat bergurau denganmu?” Saya menjawab: “Sesungguhnya bapakku telah wafat saat perang Uhud, sedangkan beliau meninggalkan tujuh anak perempuan kepada kami. Oleh karena itu, aku menikah dengan seorang janda perempuan yang ‘mumpuni’, ia dapat mengasuh mereka dan melakukan kewajiban terhadap mereka.” Sabdanya: ” Engkau benar, insya Allah.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadits diatas mendorong kepada kita untuk memilih wanita yang masih perawan, yaitu perempuan yang belum pernah bersetubuh atau belum pernah menikah. Untuk alasan lebih lengkap silahkan merujuk pada artikel ini.
Meski diutamakan untuk memilih perawan, tetapi bukan berari memilih janda bukan keutamaan, hal ini terlihat dari hadits diatas, kenapa sahabat Jabir memilih seorang Janda. (Allohu’alam)
3. Diutamakan wanita yang subur atau tidak mandul, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Kawinilah wanita yang penuh cinta dan yang subur peranakannya. Sesung-guhnya aku bangga dengan banyaknya jumlah kalian di antara para nabi pada hari kiamat.” (HR. Imam Ahmad 3/245 dari Anas, dikatakan dalam Irwaul Ghalil hadits ini shahih).
AQIDAH ISTERI IDAMAN
Seorang isteri idaman harus memahami arti pentingnya aqidah islamiyah yang shahihah, karena sah tidaknya suatu amal tergantung kepada benar dan tidaknya aqidah seseorang. Isteri idaman adalah sosok yang selalu bersemangat dalam menuntut ilmu agama sehingga dia dapat mengetahui ilmu-ilmu syar’i baik yang berhubungan dengan aqidah, akhlak maupun dalam hal muamalah sebagaimana semangatnya para shahabiyah dalam menuntut ilmu agama Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah SAW untuk menghilangkan kebodohan mereka dan beribadah kepada Allah diatas cahaya ilmu, sebagaimana riwayat dibawah ini :
Dari Abu Said Al Khudri dia berkata: Pernah suatu kali para wanita berkata kepada Rasulullah:”Kaum laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikanlah satu hari untuk kami, Nabi pun menjanjikan satu hari dapat bertemu dengan mereka, kemudian Nabi memberi nasehat dan perintah kepada mereka. Salah satu ucapan beliau kepada mereka adalah: “Tidaklah seorang wanita di antara kalian yang ditinggal mati tiga anaknya, kecuali mereka sebagai penghalang baginya dari api nereka. Seorang wanita bertanya: “Bagaimana kalau hanya dua?” Beliau menjawab: “Juga dua.” (HR. Al-Bukhari No 1010).
Seorang isteri yang aqidahnya benar akan tercermin dalam tingkah lakunya misalnya :
1. Dia hanya bersahabat dengan wanita yang baik.
2. Selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Bisa menjadi contoh bagi wanita lainnya.
AKHLAK ISTERI IDAMAN
1.Berusaha berpegang teguh kepada akhlak-akhlak Islami yaitu : Ceria, pemalu, sabar, lembut tutur katanya dan selalu jujur.
2.Tidak banyak bicara, tidak suka merusak wanita lain, tidak suka ghibah (menggunjing) dan namimah (adu domba)
3.Selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan isteri suaminya yang lain (madunya) jika suaminya mempunyai isteri lebih dari satu.
4.Tidak menceritakan rahasia rumah tangga, diantaranya adalah hubungan suami isteri ataupun percekcokan dalam rumah tangga. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya di antara orang yang terburuk kedudukan-nya disisi Allah pada hari kiamat yaitu laki-laki yang mencumbui isterinya dan isteri mencumbui suaminya kemudian ia sebar luaskan rahasianya.” (HR. Muslim 4/157).
ISTERI IDAMAN DI RUMAH SUAMINYA
1.Membantu suaminya dalam kebaikan. Merupakan kebaikan bagi seorang isteri bila mampu mendorong suaminya untuk berbuat baik, misalnya mendorong suaminya agar selalu ihsan dan berbakti kepada kedua orang tuanya, sebagaimana firman Allah: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah.” (Al Ahqaf 15).
2.Membantunya dalam menjalin hubungan baik dengan saudara-saudaranya.
3.Membantunya dalam ketaatan.
4.Berdedikasi (semangat hidup) yang tinggi.
5.Ekonomis dan pandai mengatur rumah tangga.
6.Bagus didalam mendidik anak.
7.Penampilan :
Di dalam rumah, seorang isteri yang shalehah harus selalu memperhatikan penampilannya di rumah suaminya lebih-lebih jika suaminya berada di sisinya maka Islam sangat menganjurkan untuk berhias dengan hal-hal yang mubah sehingga menyenangkan hati suaminya. Jika keluar rumah, seorang isteri yang sholehah harus memperhati-kan hal-hal berikut :
1.Harus minta izin suami.
2.Harus menutup aurat dan tidak menampakkan perhiasannya.
3.Tidak memakai wangi-wangian.
4.Tidak banyak keluar kecuali untuk tujuan syar’i atau keperluan yang sangat mendesak.

Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.
Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad : 15)
“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah : 10-21)
Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, di antaranya :
“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah : 22-23)
“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman : 56)
“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. Ar Rahman : 58)
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqiah : 35-37)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :
“ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Di antara yang didendangkan oleh mereka : “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan : “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1557)
Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga
Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?
Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13)

Sebelum kututup tulisan ini…...
Kutuangkan suara Hati Seorang Ikhwan untuk Seluruh Wanita di Dunia

Wanita, Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa peduli? Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku. Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun. Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna dan tertinggi. Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau tak membutuhkan persamaan.
Wanita, Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, karena akan membuatku mengingatmu. Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu. Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku. Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari. Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur. Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci. Wanita Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung. Ada ingin tapi tak ada henti. Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh. Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu kaupertaruhkan. Mungkin kau tak peduli Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah. Dan tak lebih dari wanita biasa. Wanita Jangan pernah kautatapku penuh Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk melihatku. Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku seorang yang masih kotor. Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutra emas. Meniru laku para ustadz, meski hatiku lebih kotor dari Lumpur. Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi. Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita. Wanita Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu kehadapan Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam kitab suci, tak perlu dipikir lagi. Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian khitbah dan akad yang indah. Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah. Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci. Wanita, Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas. Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati. Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini. Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kaubangun dengan segala kekhusyu'an tangis do'amu. Wanita Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya. Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah. Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih, seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya. Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi. Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut nadi kita. "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah." (HR Muslim)
Artikel ini dari berbagai Sumber!!!!

Minggu, 14 Maret 2010

Anugerah Terindah


Tulisan ini kupersembahkan untuk saudara-saudaraku yang telah menyempurnakan separuh agama, dan yang akan menikah dijalan Allah.

Terkadang seorang hamba selalu berprasangka yang tidak baik kepada Allah, dengan segala cobaan yang telah Ia berikan. Padahal semuanya itu tanda cinta dan kasih sayang Allah kepadanya.Namun sering pula manusia lupa bersyukur atas segala nikmat-Nya yang telah Ia anugerahkan.
Berawal dari sebuah kejadian pribadi, membuat Aku semakin yakin kalau Allah memberikan yang terbaik buat hamba-Nya.
Kami sering kali curhatan tentang masalah masing-masing. Namun disinilah indahnya kasih sayang Allah yang Allah tampakkan kepada kami.
Setelah merasa cukup saling mengenal, kami berkomitmen untuk membangun sebuah rumah tangga yang sakinah yang dibangun dengan pondasi Lillahi Ta'ala. Tapi walaupun diawali niatan yang tulus, tapi Allah tidak begitu mudahnya meloloskan hambanya dari cobaan. Aku sempat mengeluh, menggugat kepada Allah mengapa begitu susahnya mendapatkan sebuah kebaikan. Apakah aku tidak pantas untuk dia?
Apakah aku tidak layak untuk membangun keluarga bersamanya?
Namun tidak tahu mengapa, pada suatu malam jam 1 (satu) secara tiba-tiba aku merasakan kesejukan dan kesabaran yang luar biasa yang membuatku tertunduk bersyukur kepada-Nya.Perasaan itu belum pernah aku rasakan sebelumnya,dengan cucuran air mata akhirnya aku sadari ternyata didalam cobaan itu Allah memberikan anugerah terindah untuk kami.....
oh iya, ada yang menarik juga loh! Ketika kita dipertemukan dengan orang tua...rasanya gimanaaa......gitu loh!!
ada rasa haru, takut, segan bercampur baur, yang membuat hati ini selalu deg-degan. Tapi alhamdulillah dengan respon orang tua yang begitu open, dan suka bercanda akhirnya grogi itu akhirnya hilang. dan dengan nasihat-nasihat yang begitu menusuk kerelung hati....Takbir dan Tahmid bergelora membahana didalam relung jiwa membuat kami sadar akan anugera terindah yang Allah berikan.
Yaaa Allah.....!!! Allahumaj'alni Syakuura, waj'alni shobuuro, waj'al fii 'aini shogiiro wa 'anil a'yuninnaasi kabiiro.......
Yaa allah jadikanlah kami hamba-Mu yang pandai bersyukur, dan hamba-Mu yang selalu bersabar..dan jadikan kami dimata kami, kami ini kecil dan dimata oarang lain kami besar.....AMIIIN..

Kini aku sangat bersyukur dengan kelebihan dan kekurangan yang ada didalam dirinya.
karena dia adalah anugerah terindah yang Allah berikan untukku.....................

kini dapat kuraskan disetiap relung hatiku terdengar nyanyian........
"Baraakallah.......!!!!!

Minggu, 07 Maret 2010

Nasihat seorang Ikhwan



Terima kasih sebelumnya, kami ucapakan kepada seorang ikhwan yang bernama Ichsan Effendi salah satu Mahasiswa Al-Azhar yang telah berkenan memberikan sebuah puisi nasihat cinta......

Ananda,
Bintang pada malam pekat
Masih tersenyum menawarkan indah
Cahayanya pada langit dan bumi
Dia tak bosan membiaskan sinar putihnya
Walau waktu tak bergeming atas hadirnya
Tetap dia bintang
Sudah menjadi haknyalah dia memberi
sinarnya

Ananda,
Ingatlah ! cinta itu tak pernah pergi
Tapi dia hanya terkunci dalam lubuk hati
Bukalah ruang itu biarkan dia semikan
ruang jiwamu
Biar dia sejukkan keringnya savana jiwamu
Karena, cinta akan mengundang benih kasih yang abadi
Sebab, muara benih itu akan memekarkan Cinta Ilahi

Ananda,
Jalan pencari ilmu itu bagaikan jalan penuh lumpur
Tapi dengan susah payah jika kau berhati-hati
Maka kau akan capai kesuksesan itu
Dan Mujahid dapat menjadi gelarmu
Maka bangkitlah !

Ananda,
Menangislah untuk bahagia, gulirkan air mata
Hanya untuk meneteskan keberkahan dari
Rabbul Izzati

Ananda,
Marilah eratkan tangan kita dalam
Genggaman persaudaraan
Hingga terikat jiwa ini dalam menyongsong
Masa depan yang indah
Dan pekiklah dengan lantang…Allahu Akbar…
Allhahu Akbar…Allahu Akbar…!!!


IKHWAN OH IKHWAN
Gayamu begitu mentereng wan..
Jenggot tipis berlambaian..
Kalau pergi jalan-jalan..
Sandal jepit kesayangan..
Selalu digunakan..
Tak terpikat dgn jins lubang biawakan..

Ikhwan oh ikhwan..
Lagakmu keren wan..!
Tak mau pake acara pacaran..
Tapi kok dekat dengan para cewek wan ? Kenapa wan ? Alasan minta traktiran ?
Tiap hari komat-kamit, ngapain wan ?
Ngapalin lagu barat atau al qur'an ?
Oh..persiapan buat setor hafalan..

Ikhwan oh ikhwan..
Alangkah solehnya ente wan..
Tiap malam bangunin akhwat buat tahajudtan.. Kalau gak perantara SMS Ya telponan..
Tapi kok teman halaqoh gak dibangunin juga wan.. Ahh.. Tak fair ente wan..

Ikhwan oh ikhwan..
Jangan marah donk wan.. Puisi ini untuk mereka yang melemah kok wan.. Kalau ente tersinggung.. Berarti ente ngrasa wan.. Coretan nakal ini bukan sindiran..
Tapi cuman buat cerminan..

Hai manusia pilihan.. Jangan melemah kawan ! Moga tetep istiqomah ya kawan!!!

Kamis, 25 Februari 2010

Pencarian cinta sejati

Alhamdulillah, ya Allah! akhirnya kau kabulkan juga doaku...
Disaat kau jauhkan dirinya dariku, aku sangat sedih dan takut untuk melepaskannya. Namun karena begitu indahnya kasih sayang-Mu padaku, akhirnya kau sadarkan bahwa ternyata aku salah selama ini....
Aku selalu menggugat kepada-Mu, agar aku dijadikan yang terbaik untuknya dan menjadikan dirinya terbaik untukku. Tapi aku takut Yaa Allah, engkau memberikannya padaku dengan murka-Mu. Makanya ketika Engkau bukakan tabir cinta-Mu padaku, baru aku sadari ternyata lebih indah dan sempurna cinta itu dan akupun rela untuk melepasnya. Namun yaa Allah dalam hati ini, aku masih memohon selalu pada-Mu untuk memberikan cinta sejati untukku. Setelah sekian lama aku memcoba untuk melupakan dirinya, dan mengikhlaskan dia memproses dengan orang lain, Engkau memberikan lagi cobaan padaku. Aku tahu aku bukanlah hamba-Mu yang kuat...Namun aku akan selalu ikhlas menerima cobaan-Mu ini yaa Allah karena ku tahu engkau pasti memberikan yang terbaik untukku...

Akhirnya.......!!!
Penantianku itu terkabulkan juga.. Dengan keihklasan seorang hamba-Mu yang sholehah telah membukakan dirinya untukku yaa Allah..
Aku ingin menjalani semua syariat-Mu ini dengan bersih, tanpa dikotori oleh apapun... Namun Engkau masih memberikan ujian untukku. Aku tahu, aku telah bersalah yaa Allah!! Maka oleh karena itu aku memohon ampunan pada-Mu.Ku tahu aku salah ya Allah, Dia kini sangat mencintaiku, tapi aku tidak sanggup untuk hidup bersamanya. Walau ku tahu rezeki engkau yang maha mengatur, tapi yaa Allah Aku mencintai hamba-Mu yang lain, yang sholeha yang aku anggap bisa berjuang bersamaku yaa Allah!!!dan aku memohon semoga cobaan ini akan menjadikan kami terus bersyukur kepadamu yaa Allah, dan membuat kami terus berjuang demi mendapatkan rahmat-MU.
dan Aku mohon jadikanlah kami pasangan hamba-Mu yang engkau ridhoi baik dunia maupun akhirat!!!

Karena Aku sangat mencintainya!!!!

Jumat, 19 Februari 2010

Curhatan Seorang Sahabat


Hati...........hati ini sedang gundah ya Rabb. Aku tak tahu kenapa ?
Bohong ....... aku bohong kpdMU.........Ya Rabb
Kau Maha Tahu kegundahan hati ini
Kau maha tahu perasaan yang bergejolak di hati ini

Kau telah membuktikan kesalahanku
Ya........kesalahan terbesarku
Terlalu meletakkan tsiqoh kpd Manusia di tingkatan tertinggi di hatiku
Ternyata kebohongan-kebohongannya telah kau buka dihadapanku
Aib Manusia akan dengan mudah kau buka untuk membuktikan kesalahan langkahku
Kau buktikan semua itu walau sakit yang ku rasa
Namun aku yakin Ya Rabb, Itu tanda cinta dariMu
Tanda cinta spesial
Tanda Cinta Spesial yang Kau beri kepada Hamba
yang tak mampu membaca keinginanMu dengan cepat
Ya............tanda Cinta Spesial itu hanya utk Hambanya yang spesial
senantiasa mengharap RidhoMu
Aku ingin menjadi hamba spesial di hadapanMu

Terima kasih Ya Rabb
Kau tuntun aku agar selalu ingat akan rahmatMu
Kau ajari aku bagaimana mengenalMu
Kau tidak akan menjerumuskan hambamu yang serba biasa-biasa ini
Ke dalam lembah hitam
Kau tak akan membiarkan hamba yang selalu melibatkan Dirimu
dalam menentukan setiap langkah hidup ini

Ya Rabb, rasa gundah ini datang lagi
Seperti pertama kali aku menghadapi ujian dari Mu
Ya Rabb, sudah luluskah aku dari ujianMu yang Lalu ?
Aku menginginkan kelulusanku mendapatkan predikat minimal cukup dihadapanMu
Ya..Just Enough...........
Maaf Ya Rabb, Mungkin Nilainya hanya sesuai dengan Standar Kelulusan minimal
Aku tidak Mau Ya Rabb
Rasa gundah ini akhirnya akan berujung pada tanda ketidaklulusanku dengan ujianMu yang lalu

Ya Rabb Kau Maha Tahu tentang perasaan hati ini
Aku mengagumi seorang HambaMu Ya Rabb
Seseorang yang senantiasa mengingatkanku kepadaMu
Namun mungkinkah..................
Mungkinkah seseorang itu yang terbaik bagiku menurutMu??

Aku membutuhkan HambaMu yang unik Ya Rabb
Aku yakin Ya Rabb, Kau akan memberikan Apa yang hambaMu butuhkan
Bukan yang hambaMu inginkan

Ya Rabb ajari aku untuk selalu ikhlas dengan keputusanMu
Ya Rabb ajari aku agar senantiasa bersyukur atas nikmat terbesar
yang akan Kau berikan nanti

Sabtu, 13 Februari 2010

Menanti kedatangan buah Hati

MASA KEHAMILAN DAN PERTUMBUHAN JANIN

Sekedar Info Buat calon orang tua yang sedang menunggu kelahiran sang buah hati atau hanya sekedar sebagai tambahan pengetahuan kita.
Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dihitung mulai dari hari pertama menstruasi terakhir. Untuk menentukan usia kehamilan dapat digunakan rumus Naegele sebagai berikut.

Bulan dikurang 3
Tahun ditambah 1
Tanggal ditambah 7
(1 bulan = 30 hari)

Contoh :

Hari pertama haid terakhir dengan siklus normal jatuh pada tanggal 24 September 2008, Persalinan diperkirakan terjadi pada tanggal 01 Juni 2009.

Perhitungan tanggal kelahiran dapat juga dilakukan dengan cara, tanggal ditambah 7 hari, bulan ditambah 9, seperti kehamilan cukup bulan yang terhitung 9 bulan 7 hari.

Jika Anda lupa hari pertama haid terakhir, dapat dilakukan perhitungan dengan USG (ultrasonografi/scan ultra sound) beberapa kali pada usia kehamilan dini.

Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu :

Trimester pertama, dimulai dari proses konsepsi sampai usia kehamilan tiga bulan,

Trimester Kedua dihitung dari bulan keempat sampai usia kehamilan enam bulan, dan

Trimester ketiga, dihitung dari bulan ketujuh sampai usia kehamilan sembilan bulan.

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan
Proses pematangan telur dipengaruhi oleh hormon. Pada setiap bulannya, indung telur wanita usia subur akan menghasilkan satu atau dua telur matang, yang disebut ovum. Sekitar 14 hari sebelum haid akan terjadi proses pelepasan telur yang matang dari indung telurnya. Proses ini dinamakan ovulasi. Telur inilah yang siap untuk dibuahi oleh sebuah sperma. Proses bersatunya inti ovum dan inti sperma disebut konsepsi (pembuahan), yang merupakan awal dari proses kehamilan. Proses terjadinya pembuahan sampai pertumbuhan janin diuraikan berikut ini.

Minggu pertama
Masa haid terakhir selama 5-7 hari. Pada fase ini, seorang wanita harus memperhatikan tanggal dari hari pertama haid terakhir. Penanggalan ini akan digunakan untuk menentukan usia kehamilan menurut rumus Naegele.

Minggu ke-2 dan ke-3
Minggu ke-2 dan ke-3 merupakan masa subur, jika siklus seseorang terjadi selama 28-35 hari.Pada fase ini akan terjadi proses ovulasi dan dilanjutkan dengan konsepsi di saluran telur. Hasil konsepsi akan berkembang dengan cara pembelahan sel, mulai dari 1 sel menjadi 2, 4, 8 sampai membentuk sekelompok sel yang bergerak dari saluran telur menuju rongga rahim. Kelompok sel ini akan melekat (bernidasi) pada dinding rahim.

Minggu ke-4
Kelompok sel akan berkembang menjadi embrio kecil dan melekat pada lapisan dinding rahim.

Minggu ke-5
Terjadi pembentukan awal embrio (manusia dini) yang sudah memiliki sistim vaskuler (peredaran darah). Pada fase ini, seorang wanita tidak akan mengalami menstruasi (haid terhenti). Jika dilakukan uji kehamilan secara klinis akan diproleh hasil yang positip. Pada fase inipun sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini berisi air ketuban tempat bayi terapung di dalam rahim. Air ketuban akan menjaga bayi dari cedera akibat benturan luar selama kehamilan.

Minggu ke-6
Terbentuk tulang belakang, kepala besar yang mengandung otak rudimenter, bakal tangan kaki, serta soket untuk mata dan telinga. Jantung sedang dibentuk, pada USG akan terdengar denyut jantung yang kuat. Plasenta (ari-ari) tampak lebih besar dari embrio.

Minggu ke-8
Terjadi pembentukan semua organ besar dan bagian-bagian organ ginjal. Kelopak mata telah menyatu untuk melindungi kedua matanya. Hidung, telinga, dan jari-jari mulai terbentuk. Kepala mulai menunduk ke arah dada. Wajah dan jari-jari sudah berkembang. Embrio tampak seperti manusia yang meningkat menjadi janin. Pada fase ini sudah terjadi gerakan janin, tetapi terlalu lembut untuk dapat dirasakan oleh sang ibu. Panjang janin mencapai 2,5 cm.

Minggu ke-10
Pada masa ini, kegiatan jantung janin hampir dapat terdeteksi dengan dengan peralatan yang menggunakan prinsip Doppler ultrasonik. Sirkulasi darah melalui tali pusat. Jari-jari dan kuku sudah terlihat dan ukuran kepala masih belum proporsional.

Minggu ke-12
Daun telinga mulai terbentuk, kelopak mata masih melekat, leher dan alat kelamin luar mulai terbentuk. Pada masa ini, ginjal janin mulai berfungsi. Janin sudah lebih aktif, tetapi masih belum dapat dirasakan oleh sang ibu. Berat ari-ari 6 kali berat janin. Kantung ketuban berisi sekitar 100 ml air ketuban. Panjang janin sekitar 9 cm.

Minggu ke- 14
Rasa nyeri payudara sudah hilang. Kulit putting susu dan sekitar areola akan terlihat lebih gelap. Pada masa ini, perut ibu mulai bertambah gendut dan sudah terlihat hamil.

Minggu ke- 16
Alat kelamin luar sudah terbentuk, hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah, rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah terbentuk lengkap. Pada masa ini plasenta (ari-ari) sudah terbentuk sempurna, yang merupakan akar janin untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim. Kadang-kadang terjadi gerakan yang tidak teratur. Pada kehamilan pertama, gerakan semacam ini tidak terasa oleh sang ibu. Rambut-rambut yang halus (lanugo) mulai tumbuh. Berat janin sama dengan berat ari-ari. Pembuluh darah terlihat dengan jelas pada kulit janin yang tipis. Panjang janin mencapai 16-18 cm.

Minggu ke-20
Kulit makin tebal, rambut kepala mulai tumbuh, rambut halus (lanugo) mulai tampak. Untuk pertama kalinya, getaran janin mulai dirasakan oleh sang ibu (seperti kepakan sayap kupu-kupu). Jika tidak merasakan adanya gerakan janin, jangan khawatir karena kondisi ini tidak selalu terjadi. Bola dan alis mata sudah tumbuh. Panjang janin sekitar 25 cm.

Minggu ke- 22
Telinga bagian dalam sempurna. Janin sudah mulai bias mendengar suara dari luar.

Minggu ke-24
Kelopak mata terpisah, tumbuh alis dan bulu mata, kulit khas berkerut-kerut, dan lemak tertumpuk di bagian bawahnya. Kepala besar dan panjang janin mencapai 30 cm. Jika janin ini lahir, akan berusaha untuk bernafas, tetapi akan meninggal setelah beberapa jam dilahirkan.

Minggu ke- 28
Janin dapat mengisap jari. Kulit tipis merah ditutupi lemak yang disebut verniks. Pertumbuhan kepala mulai lambat, ukurannya sebanding dengan ukuran tubuhnya . Organ dalam sudah lengkap. Berat janin mencapai 1000 gram. Jika janin ini lahir dapat bertahan hidup dengan perawatan khusus. Panjang janin mencapai 35 cm. Pada usia 28 minggu, janin masih leluasa berputar di dalam rahim ibu.

Minggu ke- 32
Janin masih mempunyai cukup ruang untuk berenang bebas dalam air ketuban, menendang, dan jungkir balik. Sebagian besar, janin akan berada pada posisi siap lahir, yaitu kepala di bawah dan kaki di atas. Kulit janin merah dan keriput. Jika lahir, tampak seperti orang tua kecil (little old man). Panjang janin mencapai 40-43 cm.

Minggu ke- 34
Cahaya akan tersaring masuk ke dalam rongga rahim. Janin lebih banyak bergerak dan mata berkembang sepenuhnya.

Minggu ke- 36
Badan menjadi lebih bulat, kerutan di wajah hilang karena lemak menutupi kulit sekeliling bayi dan menutupi wajahnya. Janin yang dikandung oleh sebagaian wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala ke rongga panggul ( bayi sudah "turun") Umumnya testis (buah pelir) janin laki-laki sudah turun ke skrotum. Turunnya buah pelir ini dapat terjadi pula sampai mendekati kelahiran. Pada masa ini disebut bayi prematur. Panjang janin sekitar 46 centimeter dan beratnya 2.5 kilogram.

Minggu ke- 38
Tendangan keras berkurang dan kepala janin mulai masuk ke dalam panggul.

Minggu ke- 40
Janin telah berkembang sempurna dan siap lahir. Hari kelahirannya sudah dekat. Secara umum sebagaian lanugo sudah hilang , tetapi pelindung verniks masih ada sampai bayi lahir. Umumnya, panjang bayi yang lahir mencapai 48 - 50 centimeter (ukurang orang Indonesia) dan berat badannya sekitar 2750 - 3000 gram


Berbagai Sumber Artikel

Pengikut

Adsense Indonesia

Total Tayangan Halaman