Minggu, 23 Mei 2010
PENCARIAN CINTA SEORANG HAMBA
Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa terjadi sebuah percakapan antara seorang hamba yang penuh dosa dengan seorang pendeta Nasrani.
Pemuda berkata : Yaa pajavascript:void(0)stur, Aku telah banyak berbuat dosa! Aku telah berbuat zina, aku telah membunuh orang sebanyak 99 orang. Apakah dosaku masih bisa untuk di ampuni?
Maka pastur itupun menjawab dengan entengnya seakan-akan beliau yang menentukan diterima atau tidaknya dosa seseorang. Dan diapun berkata : Melihat dosa yang begitu banyak yang telah engkau lakukan, maka tidak akan mungkin untuk diampuni!
Mendengar penjelasan pendeta itu, maka pemuda inipun marah dan mencabut pedangnya kemudian memengggal kepala pendeta itu.
Kemudian dia terus melakukan pencarian ampunan Tuhannya. Setelah sekian lama dan waktu jarak tempuh yang sangat jauh, maka pemuda ini bertemu dengan seorang Ulama.
Pemuda inipun bertanya kepada Ulama itu sama seperti kepada pastur. Wahai ulama, apakah dosaku masih bisa diampuni? Aku telah banyak membunuh orang hingga 100 orang, aku telah banyak berbuat maksiat kepada Tuhan.
Maka dengan bijak ulama ini berkata : Demi Allah rabb al-’alamin, Tuhan Yang Maha Pengampun, yang ampunanya melebihi langit dan bumi, insya Allah dikala kita hendak bertaubat kepada-Nya dengan sebenar-benar taubat maka dia akan mengampuni walaupun dosa kita bagaikan gunung yang tinggi.
Mendengar jawaban yang begitu menggetarkan jiwa itu, pemuda inipun menangis tersedu-sedu penuh kebahagiaan, karena masih ada kesempatan untuk bertaubat kepada Allah.
Lalu ulama ini berkata : Supaya engkau bisa bertaubat kepada Allah dengan taubatan Nashuha, maka engkau harus meninggalkan tempatmu yang penuh maksiat itu dan menuju ketempat yang baru yang penuh dengan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang akan menasihatimu dikala engkau lupa, yang akan membantumu dikala engkau lemah dan akan menjagamu dikala engkau sakit.
Setelah mendengar wejangan dari ulama itu, maka pemuda inipun pergi ketempat yang disarankan oleh ulama ini. Tapi takdir berkata lain, setelah pemuda ini pergi menuju ketempat orang-orang beriman...dalam perjalanan pemuda ini menemui ajalnya.
Melihat kejadian itu, timbul perselisihan bagaimana status dosa pemuda ini!
Namun melihat kesungguhan pemuda ini untuk bertaubat, dan begitu kuatnya tekad pemuda ini untuk melakukan perjalanan hijrah yang sangat jauh..Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.
Sebagaimana Allah SWT telah menjanjikan dalam firman-Nya :
Wasaari’uu...ilaa maghfiratim mir rabbikum wajannatin ardhuhas samaawaatu wal ardhu u’iddat lilmuttaqiin.. alladziina yunfiquuna fis sarraa..i wadharraa..i wal kaazhimiinal ghaizha wal ’aafiina ’anin naasi, wallahu yuhibbul muhsiniiin..walladziina idzaa fa’aluu faahisyatan aw zhalamuu anfusahum dzakarullaha fas taghfaruu lidzunuubihim, wamai yaghfiruz dzunuuba illallah, walam yushirruu ’alaa maa fa’aluu wahum ya’lamuun..ulaaika jazaauhum maghfiratum miirrabihim wajannaatun tajrii min tahtihaal anhaaru khoolidiina fiihaa, wani’ma ajrul ’aamiliin.. (Ali ’Imran : 133-136)
Artinya : Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang yang berinfak, baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain, dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat menga,mpuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.
Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita:
- Walaupun dosa kita menggunung karena begitu banyaknya, namun ketika kita bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat maka Allah akan mengampuni
- Kita harus berteman dengan orang yang selalu mengingatkan kita, disaat kita alfa dan lupa. Karena teman yang baik adalah selalu mengingatkan dikala lupa, selalu menjaga dikala kita lemah dan selalu membesuk dikala kita sakit
- Niatan taubat yang sangat kuat dan tekad untuk menjadi lebih baik lagi dihadapan Allah, maka Allah pun akan mengampuni dan mendekap kita dalam kasih sayang-Nya dengan cinta yang sejati dan hakiki.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar